Jangan Biarkan Kekurangan Anda Membatasi Diri Anda Untuk Maju

Welcome To SUARA WALET_007

Friday, September 27, 2013

Mentawai Adalah Tempat Tinggal Ku Sekarang Ini

LETAK GEOGRAFIS

Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Sumatera Barat dengan posisi geografis yang terletak di antara 0°55’00” - 3°21’00” Lintang Selatan dan 98°35’00” - 100°32’00” Bujur Timur dengan luas wilayah tercatat 6.011,35 km² dan garis pantai sepanjang 1.402,66 km. Secara geografis, daratan Kabupaten Kepulauan Mentawai ini terpisahkan dari Propinsi Sumatera Barat oleh laut, yaitu dengan batas sebelah utara adalah Selat Siberut, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, sebelah timur berbatasan dengan Selat Mentawai, serta sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia.

Kabupaten Kepulauan Mentawai terdiri atas 4 pulau besar ditambah pulau-pulau kecil (252 buah). Keempat pulau besar ini adalah Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, dan Pulau Pagai Selatan. Pada tahun 2010 ini secara geografis dan administratif, Kabupaten Kepulauan Mentawai terdiri atas 10 kecamatan, 43 desa dan 202 dusun. Kesepuluh kecamatan tersebut adalah sebagai berikut :

  1.  Kecamatan Pagai Selatan dengan luas wilayah 901,08 km² (14,99 %) dan ibukota kecamatan adalah Bulasat,
  2. Kecamatan Sikakap dengan luas wilayah 278,45 km² (4,63 %) dan ibukota kecamatan adalah Sikakap,
  3. Kecamatan Pagai Utara dengan luas wilayah 342,02 km² (5,69 %) dan ibukota kecamatan adalah Saumanganyak,
  4. Kecamatan Sipora Selatan dengan luas wilayah 268,47km² (4,47 %) dan ibukota kecamatan adalah Sioban,
  5. Kecamatan Sipora Utara dengan luas wilayah 383,08 km² (6,37 %) dan ibukota kecamatan adalah Sido Makmur,
  6. Kecamatan Siberut Selatan dengan luas wilayah 508,33 km² (8,46 %) dan ibukota kecamatan adalah Maileppet,
  7. Kecamatan Siberut Barat Daya dengan luas wilayah 649,08 km² (10,80 %) dan ibukota kecamatan adalah Pasakiat Taileleu,
  8. Kecamatan Siberut Tengah dengan luas wilayah 739,87 km² (12,31 %) dan ibukota kecamatan adalah Saibi Samukop,
  9. Kecamatan Siberut Utara dengan luas wilayah 816,11 km² (13,58 %) dan ibukota kecamatan adalah Muara Sikabaluan,
  10. Kecamatan Siberut Barat dengan luas wilayah 1.124,86 km² (18,71 %) dan ibukota kecamatan adalah Simalegi (Betaet).
Kondisi geografis dan alam Kabupaten Kepulauan Mentawai saat ini sebagian besar merupakan kawasan hutan. Total kawasan hutan ( terdiri dari hutan lebat, hutan sejenis, semak belukar ) memiliki persentase terbesar yaitu mencapai 85,19 % dari luas wialyah Kabupaten Kepulauan Mentawai atau sekitar 512.044 hektar dan sebagian besar merupakan lahan tidur, meliputi 456.956 hektar berupa hutan lebat (76,02 %), 12.348 hektar berupa hutan sejenis (2,05 %), dan selebihnya sebesar 42.740 hektar berupa semak belukar (7,11 %). Sementara itu komposisi luas lahan yang dimanfaatkan untuk budidaya sektor pertanian adalah sebesar 85.809 hektar atau 14,27 persen dari total luas wilayah, meliputi 619 hektar luas lahan untuk sawah (0,07 %), 40 hektar luas lahan untuk tegalan (0,01 %), 68.246 hektar luas lahan untuk kebun campuran (11,38 %), dan 16.944 hektar luas lahan untuk perkebunan (2,81 %).

Luas lahan untuk pemukiman atau rumah hanya sebesar 3.042 hektar atau 0,51 persen dari total luas wilayah. Keadaan lahan untuk pemukiman di Kabupaten Kepulauan Mentawai ini tersebar untuk masing-masing kecamatan. Terkadang untuk mencapai daerah pemukiman disuatu dusun atau desa pada kecamatan yang sama memerlukan waktu yang lama. Hampir sebagian besar transportasi utama masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah dengan menggunakan jalur laut.


Secara topografi, keadaan geografis Kabupaten Kepulauan Mentawai bervariasi antara dataran, sungai, dan berbukit-bukit, dimana rata-rata ketinggian daerah seluruh ibukota kecamatan dari permukaan laut (DPL) adalah 2 meter. Kabupaten Kepulauan Mentawai beribukota di Tuapejat yang terletak di Kecamatan Sipora Utara dengan jarak tempuh ke kota Padang sepanjang 153 km. Untuk mencapai ibukota Propinsi Sumatera Barat ini harus ditempuh melalui jalan laut. Begitu pula halnya transportasi dari masing-masing Ibukota kecamatan ke kota Padang ataupun ke Ibukota Kabupaten juga harus ditempuh melalui jalur laut.

Salah Satu Kesenian Mentawai Adalah Turuk Laggai


Turuk laggai dalam artian bahasa Indonesia adalah Tarian Kampung ( Turuk - Tarian sedang Laggai - Kampung), jadi jika diterjemahkan dengan bebas, Turuk Laggai adalah Tarian Kampung atau Tarian Rakyat yang merupakan simbolis dari kehidupan yang sangat menyatu dan mencintai alam. Turuk Laggai , mulanya adalah merupakan sifat dan tingkah laku hewan yang sering dijumpai di alam tempat masyarakat mentawai tinggal  tinggal yang lama-kelamaan diadopsi menjadi sebuah tarian yang sangat-sangat indah.


Biasanya tingkah laku binatang tersebut diperhatikan pada saatmereka sedang berburu, mengerjakan tinungglu atau ladang atau dari ternak peliharaannya sendiri  yang  secara seksama diamati dan dipelajari oleh semua Suku yang ada di Kepulauan Mentawai secara turun-temurun. Dengan pengamatan yang cukup lama, maka hasil pengamatan itu dituangkan ke dalam bentuk tarian (turuk) dalam berbagai bentuk gerak atau uliat yang ditampilkan sebagai hiburan di berbagai pesta adat di Masyarakat Mentawai.

Keterikatan dengan alamlah yang sangat mempengaruhi semua tingkah laku orang Mentawai, termasuk salah satunya seni tari ini yang dinamakan Turuk Laggai. Sehingga di berbagai daerah di Mentawai,gerakan Turuk Laggai tak jauh berbeda, penyebabnya adalah hampir semua daerah  tempat masyarakat mentawai berdomisili,  hewan-hewan yang diamati tak jauh beda sifat dan perilakunya. Gerakan yang ada pada Turuk Laggai sangat memiliki nilai luhur yang penting bagi kehidupan masyarakat di Mentawai.

Seperti Turuk Uliat Kemut yang mana gerakannya merupakan gambaran cinta kasih, Turuk Laggai Uliat burung elang dan monyet (bilou) yang mana gerakannya merupakan gambaran perdamaian antar suku. Nilai-nilai luhur yang seperti inilah yang diserap oleh Leluhur Masyarakat Mentawai. 

Turuk Laggai selain sebagai hiburan pada saat pesta adat berlangsung juga dipakai sebagai hiburan jiwa atau sikma-gere. Pada saat ritual pemang-gilan jiwa para anggota uma dilakukan, Turuk Laggai juga ada di lakukan. Fungsi dan tujuannya agar jiwa orang yang masih hidup yang telah dipanggil oleh Sikerei atau dukun agar tidak menjauh lagi dari badan si pemilik jiwa sebenarnya. Alam Semestalah yang sangat menginspirasi para Leluhur Masyarakat Mentawai sehingga adanya sebuah tarian yang dinamakan Turuk laggai. Tanpa peran serta alam semesta, Turuk Laggai tidak akan pernah ada untuk diwarisi, dijaga dan dipelihara serta dicintai oleh genesasi muda sekarang ini.

Suku mentawai secara garis besar tidak pernah mengetahui siapa orang yang pertama kali tiba di kepulauan mentawai, Tetapi yang jelas asal mula suku yang ada sekarang di seluruh daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah dari Pulau Siberut tepatnya Simatalu. Masyarakat suku Mentawai secara fisik memiliki kebudayaan agak kuno yaitu zaman neolitikum dimana pada masyarakat ini tidak mengenal akan teknologi pengerjaan logam, begitu pula bercocok tanam maupun seni tenun. Penduduk mentawai merupakan suku bangsa yang kuno dengan adat istiadatnya. Walaupun pulau mentawai terpencil dan banyak orang Indonesia yang tidak begitu mengenalnya, namun pulau mentawai sangat terkenal di luar negeri , banyak turis mancanegara yang datang kesini hanya untuk menikmati keindahan pantai dan bermain surfing serta melihat langsung kehidupan masyarakat Asli Mentawai. Karena mentawai identik dengan pantai berpasir putih tersebut memiliki ciri khas masing – masing.

Seperti, disepanjang Pantai Timur Selatan, Tenggara Siberut terdapat pulau kecil dan terumbu karang dengan pasir putih yang cocok untuk berjemur, berenang, snorkling, dan menyelam. Pantai Masilok yang dipenuhi oleh pohon nyiur dan sangat indah, taman laut juga bisa dijimpai di Teluk Pokai dan Teluk Katurei. Di selatan Pulau Siberut juga terdapat pantai Sagulubek yang biasa digunakan untuk olahraga selancar/Surfing. 

Di utara pantai Sikabalun, pantai Labuan Bajau merupakan pantai yang cocok untuk rileks dan bermain selancar karena ombaknya yang mencapai 4 meter dengan pecahan gelombang 6 kali yang mendapat pengakuan dari peselancar tingkat dunia seperti, Australia, Jepang, Amerika, Hawaii, Prancis, Selandia Baru, dan dari dalam Negeri seperti  Bali dan Sumatera.

Tidak hanya pantainya saja yang indah tetapi flora dan faunanya pun juga sangat unik. Kepulauan mentawai ditutupi oleh hutan primer dipterocarpacece, hutan primer campuran, rawa, hutan pantai hingga hutan bakau. Setiap pulau memiliki flora masing – masing diperkirakan 5 persen dari tumbuhan yanga ada adalah endemic. Sementara itu, fauna yang terdapat di pulau mentawai adalah hewan yang menyusui, terutama di pulau Siberut adalah binatang endemic seperti spesies primata langka : Bilou atau Kloss Gibbon, Joja (Ata Leilei), Simakobu (Simasepsep), Bokkoi (siteut).


Pulau mentawai juga memiliki lagu dan tari tradisional, tari traditional, alat – alat traditional, dan perlengkapan traditional. Kehidupan penduduk mentawai dipenuhi oleh bercocok tanam, berternak dan berburu. Penduduk laki – laki bertugas untuk berburu sedangkan perempuan memasak dirumah sama seperti suku –suku pedalaman lainnya, pekerjaan berat dikerjakan oleh pihak laki – laki.


Sedikit Gambar-gambar Mengenai Mentawai Island,




















































































































































No comments: